Bismillahirrahmanirraheem..
Seringkali kita terlupa kewujudan makhluk yg disebut di dalam al quran sbg "...innahu lakum 'aduuwun mubiin" dengan terjemahan "...sesunguhnya ia musuh yang nyata bagi kamu" (2:208)
kealpaan kita kepada ALLAH menjadi imbuhan kpd makhluk ini untuk berleluasa membisikkan su'uzhon ke dalam qalbu kita..
Petikan dari post sebelum ini berkait dengan qalbu :
qalbu disebutkan dlm riwayat hadis dgn 2 definisi:
1.qalbu dlm bentuk organ(jisim)
Abu Nu`aym menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging; jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rosak maka rosaklah jasad seluruhnya; bongkahan daging itu adalah QALBU”.
~bongkahan daging yg dimaksudkan adalah jantung..organ mana yg biasanya menjadi 'indicator' penentu berakhirnya kehidupan seseorang manusia...
teringat seketikan ilmu yg di cedok dari kelas forensik.."thanatology"->study of death,antara kriteria untuk menetukan kematian sesorang itu adalah bila berakhirnya heart beat...
2.Qalbu ruhani, yaitu hati nurani..atau disebut hati ruh..
sepertimana yang digambarkan dalam hadith berikut:
“Sesungguhnya orang beriman itu, sekiranya berdosa, akan terbentuk tompok hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah)
daripada hadis tersebut,sekiranya kita mengambil maksud secara direct atau secara fizikal,adakah bermaksud jantung org2 jahat itu bertompokan hitam?
adakah hati2 pembohong,pencuri,org yang zalim,rasuah,penzina itu dapat dilihat dgn melihat jantung mereka berwarna hitam???
Qalbu yang dimaksud dalam hadith itu adalah qalbu ruhani. Ruh (jiwa) memiliki 'inti', itulah qalbu...andai sesuatu itu bernilai dengan inti,begitu juga ruh kita....hidupnya ruh kita dengan inti qalbu ini..ruh menikmati hidup dengan inti qalbu...dan inti ini perlu dijaga kualitinya..tompokan hitam harus dibersihkan dengan zikrullah...-->mengingati ALLAH dengan aplikasi melalui anggota,penghayatan dan pergantungan hanya padaNya..bukan lidah semata..
Qalbu orang yang berdosa akan dihiasi tompokan hitam.Ungkapan ‘menghitam’ di sini adalah ungkapan perumpamaan (majazi)@metafora bukan ungkapan hakiki(haq).
Jadi,tidak bermakna tompokan hitam itu tidak dapat dilihat dengan mata kasar,kita mengandaikan tidak berdosa dan berasa senang untuk melakukan maksiat..
Baik..
selesai huraian ringkas berkenaan qalbu..
kita terus kepada perbincangan mengenai makhluk yang derhaka kepada ALLAH, seperti pengakuannya sendiri di dalam Al -Quran :
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." (14:22)
Di surah terakhir dlm al quran , ALLAH memberi peringatan kpd kita ttg salah satu cara syaitan merosakkan kita :
"Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia." (114:5)
Kerana kita seringkali bersikap isti'jal (terburu-buru) dalam tindakan, dan pertuturan umpamanya tanpa meletakkan pause untuk berfikir ,muhasabah dan merenung sesuatu yg haq (Haq itu dtgnya semata-mata dari ALLAH) ,kita jatuh dalam perangkap syaitan dan maksiat kepada ALLAH.
“Manusia itu telah dijadikan (bertabiat ) tergesa-gesa” (Al-Anbiya’ : 37)
“ Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (Al-Isra’ : 11)
Isti’jal, suatu sikap yang berbahaya dan harus dihindari dalam da’wah. Diantaranya dapat disembuhkan dengan bekerja melalui program yang terarah, manhaj pembinaan yang jelas dan menyeluruh, dalam suatu mekanisme kerja yang terpadu serta terstruktur. Tanpa program atau manhaj da’wah yang jelas dan menyeluruh, selamanya kita akan terjebak ke dalam sikap isti’jal.
Amat menyedihkan ,khususnya para du'at dilihat mengeluarkan kata dan tingkah-laku yg tidak sejajar dgn akhlaq al karimah akibat terburu-buru , tanpa sedar mengikut telunjuk hasutan syaitan..
Syaitan membisikkan nilai ,sangkaan dan idea-idea jahat untuk dilakukan oleh seorang muslim , apa lg dalam keadaan amarah dan terburu-buru.
Tetapi, di akhirnya terpulang pada kita untuk menurutinya atau menolaknya dengan kuat dan membina sifat mukmin..
Ya Rabb..allazhi kholaqoni fahua yahdiin..
Allahumma arinal haqa haqqan, warzuqna ittiba'ah
wa arin al bathila bathilan, warzuqna ijtinaabah
Ya 'alim al hakim,
lapangkanlah dada kami dgn iman dan taqwa,
lembutkanlah lidah kami dengan zikrullah,
diamkanlah lidah kami dari tohmah dan kalimah yang menjatuhkan kami dalam kemurkaanmu,
bantulah gerak kerja kami,
tetapkanlah hati kami di atas jalan Deen ini dan bantulah kami ke atas kaum kafir,
masukkanlah kami bersama golongan mereka yang sabar,
Astaghfirullah..innallaha kana tawwaba---
..people dont care how much we know untill they know how much we care..Seringkali kita terlupa kewujudan makhluk yg disebut di dalam al quran sbg "...innahu lakum 'aduuwun mubiin" dengan terjemahan "...sesunguhnya ia musuh yang nyata bagi kamu" (2:208)
kealpaan kita kepada ALLAH menjadi imbuhan kpd makhluk ini untuk berleluasa membisikkan su'uzhon ke dalam qalbu kita..
Petikan dari post sebelum ini berkait dengan qalbu :
qalbu disebutkan dlm riwayat hadis dgn 2 definisi:
1.qalbu dlm bentuk organ(jisim)
Abu Nu`aym menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging; jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rosak maka rosaklah jasad seluruhnya; bongkahan daging itu adalah QALBU”.
~bongkahan daging yg dimaksudkan adalah jantung..organ mana yg biasanya menjadi 'indicator' penentu berakhirnya kehidupan seseorang manusia...
teringat seketikan ilmu yg di cedok dari kelas forensik.."thanatology"->study of death,antara kriteria untuk menetukan kematian sesorang itu adalah bila berakhirnya heart beat...
2.Qalbu ruhani, yaitu hati nurani..atau disebut hati ruh..
sepertimana yang digambarkan dalam hadith berikut:
“Sesungguhnya orang beriman itu, sekiranya berdosa, akan terbentuk tompok hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah)
daripada hadis tersebut,sekiranya kita mengambil maksud secara direct atau secara fizikal,adakah bermaksud jantung org2 jahat itu bertompokan hitam?
adakah hati2 pembohong,pencuri,org yang zalim,rasuah,penzina itu dapat dilihat dgn melihat jantung mereka berwarna hitam???
Qalbu yang dimaksud dalam hadith itu adalah qalbu ruhani. Ruh (jiwa) memiliki 'inti', itulah qalbu...andai sesuatu itu bernilai dengan inti,begitu juga ruh kita....hidupnya ruh kita dengan inti qalbu ini..ruh menikmati hidup dengan inti qalbu...dan inti ini perlu dijaga kualitinya..tompokan hitam harus dibersihkan dengan zikrullah...-->mengingati ALLAH dengan aplikasi melalui anggota,penghayatan dan pergantungan hanya padaNya..bukan lidah semata..
Qalbu orang yang berdosa akan dihiasi tompokan hitam.Ungkapan ‘menghitam’ di sini adalah ungkapan perumpamaan (majazi)@metafora bukan ungkapan hakiki(haq).
Jadi,tidak bermakna tompokan hitam itu tidak dapat dilihat dengan mata kasar,kita mengandaikan tidak berdosa dan berasa senang untuk melakukan maksiat..
Baik..
selesai huraian ringkas berkenaan qalbu..
kita terus kepada perbincangan mengenai makhluk yang derhaka kepada ALLAH, seperti pengakuannya sendiri di dalam Al -Quran :
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." (14:22)
Di surah terakhir dlm al quran , ALLAH memberi peringatan kpd kita ttg salah satu cara syaitan merosakkan kita :
"Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia." (114:5)
Kerana kita seringkali bersikap isti'jal (terburu-buru) dalam tindakan, dan pertuturan umpamanya tanpa meletakkan pause untuk berfikir ,muhasabah dan merenung sesuatu yg haq (Haq itu dtgnya semata-mata dari ALLAH) ,kita jatuh dalam perangkap syaitan dan maksiat kepada ALLAH.
“Manusia itu telah dijadikan (bertabiat ) tergesa-gesa” (Al-Anbiya’ : 37)
“ Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (Al-Isra’ : 11)
Isti’jal, suatu sikap yang berbahaya dan harus dihindari dalam da’wah. Diantaranya dapat disembuhkan dengan bekerja melalui program yang terarah, manhaj pembinaan yang jelas dan menyeluruh, dalam suatu mekanisme kerja yang terpadu serta terstruktur. Tanpa program atau manhaj da’wah yang jelas dan menyeluruh, selamanya kita akan terjebak ke dalam sikap isti’jal.
Amat menyedihkan ,khususnya para du'at dilihat mengeluarkan kata dan tingkah-laku yg tidak sejajar dgn akhlaq al karimah akibat terburu-buru , tanpa sedar mengikut telunjuk hasutan syaitan..
Syaitan membisikkan nilai ,sangkaan dan idea-idea jahat untuk dilakukan oleh seorang muslim , apa lg dalam keadaan amarah dan terburu-buru.
Tetapi, di akhirnya terpulang pada kita untuk menurutinya atau menolaknya dengan kuat dan membina sifat mukmin..
Ya Rabb..allazhi kholaqoni fahua yahdiin..
Allahumma arinal haqa haqqan, warzuqna ittiba'ah
wa arin al bathila bathilan, warzuqna ijtinaabah
Ya 'alim al hakim,
lapangkanlah dada kami dgn iman dan taqwa,
lembutkanlah lidah kami dengan zikrullah,
diamkanlah lidah kami dari tohmah dan kalimah yang menjatuhkan kami dalam kemurkaanmu,
bantulah gerak kerja kami,
tetapkanlah hati kami di atas jalan Deen ini dan bantulah kami ke atas kaum kafir,
masukkanlah kami bersama golongan mereka yang sabar,
Astaghfirullah..innallaha kana tawwaba---
_ISLAM MILIK BERSAMA_
0 pesanan:
Post a Comment